kominfo

Beberapa Pekerjaan Rumah Kominfo Setelah Johnny Plate Tertangkap

Posted on

SEOAGNCY – Kasus Johnny Plate yang merupakan menteri Kominfo, kini memberikan dampak cukup signifikan. Hal ini terlihat dengan adanya sejumlah pekerjaan rumah Kominfo yang harus segera diselesaikan.

Ada beberapa program kerja yang sudah menanti Menkominfo baru untuk segera diselesaikan. Baru-baru ini Presiden Jokowi menugaskan Mahfud MD sebagai menteri Kominfo baru menggantikan Johnny yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Johnny Plate ditetapkan sebagai pelaku tindak korupsi dalam proyek BTS 4G Bakti Kominfo, dirinya baru ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung. Sebab dirinya terlibat dan memperkaya diri menggunakan dana pembangunan tersebut.

Sebelumnya sudah ada 5 tersangka lainnya yang sudah ditetapkan. Dan kini kejagung menambah daftarnya menjadi enam orang. Dengan kepergian Johnny dari kominfo, meninggalkan beberapa pekerjaan penting lainnya.

 

Daftar Pekerjaan Rumah Kominfo

Sejumlah daftar pekerjaan ini, beberapa diantaranya sudah harus segera selesai dan dikerjakan dengan cepat. Penasaran dengan daftar pekerjaan rumah Kominfo? Silahkan simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

 

1. Proyek BTS 4G

Ini merupakan proyek yang berhasil dikorupsi oleh Johnny Plate dan beberapa pelaku lainnya. Ini merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi yang seharusnya sudah selesai sampai tahun 2022 lalu.

Namun program tersebut mangkrak, akibat adanya kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh kejaksaan agung. Pembangunan tower ini dilakukan dengan adanya pilihan paket 1, 2, 3, 4, dan 5 dilakukan untuk membangun infrastruktur internet.

Ada 7.904 titik yang sudah ditargetkan di beberapa lokasi wilayah terluar dan terdepan ini dikerjakan dalam dua fase pembangunan. Proyek ini harus segera diselesaikan, untuk menutupi kerugian negara yang mencapai 8 Triliun rupiah.

 

2. Satelit Satria-1

Program lainnya yang harus dikerjakan oleh Menkominfo adalah Satelit Satria-1 yang akan diluncurkan pada pertengahan bulan Juni 2023. Peluncurannya di lakukan di Cape canaveral, florida, AS.

Yakni dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dan saat ini satelit yang digunakan pemerintah untuk memperluas internet dalam perjalanan ke lokasi peluncuran. Mempunyai teknologi Very High-Throughput Satelit, san untuk satelit Satria-1 ini total kapasitas transmisi 150 Gbps menggunakan frekuensi Ka-Band.

Dengan jumlah kapasitas transmisi tersebut, tentunya lebih besar jika dibandingkan dengan sembilan satelit aktif yang saat ini digunakan. Maka dari itu, satelit Satria-w juga diharapkan bisa memfasilitasi sambungan internet pada 150.000 layanan publik.

Misalnya seperti fasilitas pemerintah daerah, pendidikan, administrasi pertahanan keamanan, juga fasilitas kesehatan.

 

3. Hot Backup Satelit

HBS atau Hot Backup Satellite ini merupakan satelit cadangan dari satelit Satria-1, jika terjadi anomali ketika diluncurkan ke orbit. Namun berbeda dengan satelit Satria-1 yang mana skema pembiayaannya KPBU.

Untuk HBS ini langsung di danai oleh Bakti Kominfo, sebelumnya sudah melakukan penandatanganan kontrak proyek satelit HBS. Serta jasa pengoperaian tendernya sudah dimenangkan oleh Kemiraan Nusantara Jaya, terdiri dari beberapa PT besar di dalamnya.

Dengan adanya pengadaan infrastruktur ini penyediaan satelit HBS memiliki sejumlah biaya investasi kisaran Rp 5 Triliun sudah termasuk dengan PPN. Dan untuk biaya jasa pengoperasiannya serta pemeliharaan infrastruktur yakni sekitar Rp4 Triliun, sudah termasuk PPN per tahun selama 15 tahun pengoperasian.

Proyek HBS ini nantinya dirakit oleh Boeing serta diluncurkan menggunakan roket milik SpaceX yakni perusahaan milik Elon Musk. Untuk targetnya satelit HBS bisa diluncurkan pada bulan Maret.

 

4. Pusat Data Nasional

Pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan layanan satu data yang sudah terpisah menjadi beberapa kementerian lembaga berdasarkan dari Pusat Data Nasional. Totalnya ada empat lokasi PDN direncanakan untuk dibangun dan akan dilakukan oleh Kominfo.

Yakni di Jabodetabek, IKN Nusantara, Labuan Bajo serta Batam. Adanya rencana dari pembangunan PDN ini pertama kali dikerjakan di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Mampu menelan biaya hingga mencapai 2,5 Triliun rupiah.

Adanya PDN ini sudah ditargetkan akan dibangun dalam kurun waktu 24 bulan atau selesai pada tanggal 20  Oktober tahun 2024 mendatang. Untuk PDN di Bekasi sendiri, berdiri di atas lahan 49.941 Meter persegi. Dan luas lahan yang terbanguna adalah 22.181,60 serta luas gedunngnya 12.193,60 meter persegi.

 

5. Palapa Ring Integrasi

Selanjutnya ada Palapa Ring yang selesai dibangun pada tahun 2019 lalu. Yang nantinya akn dibangun menjadi  Palapa Ring Integrasi, total jaringan kabel optiknya sepanjang 12.083 direncanakan dalam proyek ini.

Adanya jaringan tersebut, nantinya bisa mempersatukan Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur. Dengan harapan tidak ada lagi persoalan. Seperti sebelumnya. pala ini akan dikomandoi oleh Bakti sebagai Badan Layanan umum yang berada di bawah Kominfo.

Ketika saat diumumkan di pertengahan September 2021, Bakti sedang mencari sumber pendanaannya untuk membangun Palapa Ring Integrasi ini. Setidaknya dibutuhkan modal Rp 8,6 Triliun untuk mewujudkan proyek terbaru ini.

Dan untuk proyek satu ini dijadwalkan akan mulai dibangun tahun depan. Rute jaringannya melewati NTT ke Papua, melalui Maluku, Kalimantan, Sulawesi sampai Batam. Kemudian dari Batam langsung ke Jakarta.

 

Itulah sejumlah pekerjaan rumah Kominfo setelah Johnny Plate menjadi tersangka korupsi di Kejaksaan Agung. (redaksi: situs judi slot terbaik dan terpercaya no. 1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *